Penjelasan rinci tentang 4 cacat umum pada kain rajutan spandeks

Bagaimana cara mengatasi cacat yang mudah muncul pada produksi kain rajutan spandeks?

Saat memproduksi kain spandeks pada mesin rajut bundar besar, rawan terhadap fenomena seperti spandeks terbang, spandeks berputar, dan spandeks patah.Penyebab masalah ini dianalisis di bawah ini dan solusinya dijelaskan.

1 spandeks terbang

Spandeks terbang (umumnya dikenal sebagai sutra terbang) mengacu pada fenomena kehabisan filamen spandeks dari pengumpan benang selama proses produksi, menyebabkan filamen spandeks gagal masuk ke jarum rajut secara normal.Spandex terbang umumnya disebabkan oleh letak pengumpan benang terlalu jauh atau terlalu dekat dengan jarum rajut, sehingga posisi pengumpan benang perlu diatur ulang.Selain itu, ketika spandeks terbang terjadi, tegangan gambar dan belitan harus ditingkatkan secara tepat.

2 putaran spandeks

Pembubutan spandeks (biasa disebut pembubutan sutera) maksudnya pada saat proses penenunan, benang spandeks tidak ditenun ke dalam kain, melainkan keluar dari kain sehingga menimbulkan ketidakrataan pada permukaan kain.Penyebab dan solusinya adalah sebagai berikut:

A.Ketegangan spandeks yang terlalu kecil dapat dengan mudah menyebabkan fenomena terbalik.Oleh karena itu, biasanya tegangan spandeks perlu ditingkatkan.Misalnya, ketika menenun kain spandeks dengan kepadatan benang 18 tex (32S) atau 14,5 tex (40S), tegangan spandeks harus dikontrol pada 12 ~15 g yang lebih tepat.Jika sudah terjadi fenomena pembalikan benang, Anda dapat menggunakan jarum rajut tanpa jarum untuk menggesek spandeks pada bagian belakang kain, sehingga permukaan kain menjadi halus.

B.Posisi ring atau dial pemberat yang tidak tepat juga dapat menyebabkan kabel berputar.Oleh karena itu, perlu diperhatikan hubungan posisi antara jarum rajut dengan pemberat, jarum silinder dan jarum dial pada saat melakukan penyetelan mesin.

C.Puntiran benang yang terlalu tinggi akan meningkatkan gesekan antara spandeks dan benang selama merajut, sehingga mengakibatkan pembalikan.Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan putaran benang (seperti gerusan, dll.).

3 Spandex rusak atau spandex ketat

Sesuai dengan namanya, spandeks putus merupakan putusnya benang spandeks;spandeks ketat mengacu pada ketegangan benang spandeks pada kain sehingga menyebabkan kerutan pada permukaan kain.Penyebab kedua fenomena ini sama, namun derajatnya berbeda.Penyebab dan solusinya adalah sebagai berikut:

A.Jarum rajut atau pemberat sudah sangat aus, dan benang spandeks tergores atau putus saat merajut, hal ini dapat diatasi dengan mengganti jarum rajut dan pemberat;

B.Posisi pengumpan benang terlalu tinggi atau terlalu jauh, menyebabkan benang spandeks terbang terlebih dahulu kemudian putus pada saat penenunan sebagian, dan posisi pengumpan benang perlu diatur;

C.Ketegangan benang terlalu besar atau posisi passing spandeks tidak mulus sehingga mengakibatkan spandeks patah atau spandeks kencang.Pada saat ini, sesuaikan tegangan benang untuk memenuhi persyaratan dan sesuaikan posisi lampu spandeks;

D.Bunga terbang menghalangi pengumpan benang atau roda spandeks tidak berputar secara fleksibel.Saat ini, bersihkan mesin tepat waktu.

4 Makan spandeks

Memakan spandeks berarti benang spandeks dan benang katun dimasukkan ke dalam pengumpan benang secara bersamaan, bukannya masuk ke kait jarum dengan cara penambahan benang yang benar, yang menyebabkan posisi bentangan benang spandeks dan benang tertukar. permukaan kain.

Untuk menghindari fenomena memakan spandeks, posisi benang dan tenun spandeks tidak boleh terlalu berdekatan, dan mesin terbang harus dibersihkan.Selain itu, jika tegangan benang terlalu tinggi dan tegangan spandeks terlalu kecil, rawan terjadi masalah memakan spandeks.Mekanik perlu menyesuaikan ketegangan dan memeriksa apakah spandeks itu sendiri memenuhi persyaratan pesanan.


Waktu posting: 15 Maret 2021